Home » Ketua DPRD Jepara Dampingi Wamen Kebudayaan di Sentra Ukir: Tunjukkan Karya Berkualitas, Dorong Dukungan Pusat

Ketua DPRD Jepara Dampingi Wamen Kebudayaan di Sentra Ukir: Tunjukkan Karya Berkualitas, Dorong Dukungan Pusat

JEPARA | MATAMERDEKA.COM Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jepara dan meninjau langsung sentra ukir di Desa Mulyoharjo, salah satu ikon budaya dan ekonomi kreatif Jepara. Dalam kunjungan tersebut, Giring didampingi oleh Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, Wakil Bupati M. Ibnu Hajar, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna, dan jajaran Forkopimda.

Rangkaian kunjungan diawali dengan napak tilas jejak sejarah R.A. Kartini, tokoh emansipasi wanita yang tak lepas dari identitas Jepara. Agenda dilanjutkan ke sentra ukir, di mana Wamenbud dan rombongan menyaksikan langsung proses pembuatan ukiran kayu khas Jepara, yang terkenal hingga mancanegara.

Dalam suasana akrab, Giring tampak terkesan dengan keindahan dan kerumitan detail karya para pengrajin lokal. Ia sempat memainkan permainan tebak harga bersama Bupati dan Ketua DPRD—dan beberapa kali keliru karena mengira nilai ukiran jauh lebih mahal dari harga sebenarnya.

“Saya kira ukiran ini mahal sekali, ternyata lebih terjangkau. Kualitasnya luar biasa,” ujar Giring sambil tersenyum.

Bupati Jepara, yang menanggapi dengan santai, menyatakan, “Seni ukir Jepara itu murah, tapi tidak murahan.” Sementara itu, Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna menekankan pentingnya penguatan promosi dan perlindungan karya pengrajin lokal.

“Kualitas produk kita sudah diakui dunia. Namun banyak yang dijual menggunakan merek luar negeri tanpa memberi pengakuan kepada pengrajin Jepara. Kita perlu dukungan pusat agar mereka tidak hanya jadi pelaku produksi, tetapi juga pemilik nilai tambah,” tegas Agus.

Agus juga menyampaikan tiga permintaan utama kepada Wamenbud:

  1. Promosi seni ukir Jepara di tingkat nasional dan internasional.
  2. Dorongan pengakuan UNESCO terhadap seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda.
  3. Kebijakan afirmatif untuk menjamin keberlangsungan ekosistem budaya ukir, termasuk perlindungan dan pemberdayaan para pengrajin.

Wamenbud Giring menyambut baik masukan tersebut, dan menegaskan bahwa Jepara merupakan salah satu pusat budaya yang tidak boleh luput dari perhatian nasional.

“Jepara bukan hanya memiliki seni ukir, tetapi juga warisan budaya yang lengkap. Wajib hukumnya datang ke sini jika ingin melihat akar budaya Indonesia,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan baru bagi budaya ukir Jepara sebagai warisan nasional yang tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga potensi besar dalam menggerakkan ekonomi kreatif lokal.

(Joe)